Perempuan


اَلْأُنْثَى: كَالْقَهْوَةِ، إِذَا أَهْمَلْتَهَا أَصْبَحَتْ بَارِدَةً، حَتَّى فِيْ مَشَاعِرِهَا
"Perempuan itu seperti kopi, jika engkau abaikan, ia menjadi dingin, sampai dalam hal cita rasanya."

عِنْدَمَا تَصْمُتُ الْأُنْثَى أَمَامَ مَنْ تُحِبُّ، تَأْتِي الْكَلِمَاتُ عَلَى هَيْئَةِ دُمُوْعٍ
"Saat perempuan diam di depan orang yang ia cintai, maka muncullah banyak kata dalam bentuk air mata."

اَلْأُنْثَى: فِي الْبِدَايَةِ تَخَافُ أَنْ تَقْتَرِبَ مِنْكَ، وَفِي النِّهَايَةِ تَبْكِيْ حِيْنَ تَبْتَعِدُ عَنْهَا، قَلِيْلٌ مَنْ يَفْهَمُهَا
"Perempuan itu, pada mulanya takut untuk mendekatimu, namun pada akhirnya, ia menangis saat engkau menjauh darinya .. sedikit sekali orang yang memahaminya."

اَلْأُنْثَى: لَا تُرِيْدَ مِنْكَ الْمُسْتَحِيْلَ، هِيَ فَقَطْ تُرِيْدُكَ أَنْ تَكُوْنَ مِثْلَ الرَّجُلِ الَّذِيْ تَتَمَنَّاهُ أَنْتَ لِشَقِيْقَتِكَ
"Perempuan itu tidak menginginkan kemustahilan darimu, dia hanya menginginkan agar engkau seperti lelaki yang engkau bayangkan tentang saudari kandungnya."

اَلْأُنْثَى: إِمَّا كَيْدٌ عَظِيْمٌ، أَوْ حُبٌّ عَظِيْمٌ! وَأَنْتَ مَنْ يُحَدِّدُ أَيُّهَا الرَّجُلَ، فَإِنْ مَكَرْتَ بِهَا مَكَرَتْ بِكَ، وَإِنْ أَحْبَبْتَهَا عَشِقَتْكَ
"Perempuan itu tipu daya besar atau cinta agung, dan engkau lah yang menentukannya wahai lelaki..jika engkau membuat makar atasnya, diapun membuat makar kepadamu, dan jika engkau mencintainya, ia pun kasmaran terhadapmu."

بِقَدْرِ مَا تُحِبُّ الْأُنْثَى هِيَ تَغَارُ، لِذَا أَيُّ أُنْثَى تَجُنُّ غِيْرَةً، هِيَ تَجُنُّ حُبًّا
"Sesuai dengan tingkat cintamu kepada perempuan, seperti itulah ia cemburu, karenanya, apa saja yang membuat perempuan menjadi gila karena cemburu, itu juga yang membuatnya gila karena cinta."

اَلْأُنْثَى: تُدَاوِيْ وَهِيَ مَحْمُوْمَةٌ، وَتُوَاسِيْ وَهِيَ مَهْمُوْمَةٌ، وَتَسْهَرُ وَهِيَ مُتْعَبَةٌ، وَتَحْزَنُ مَعَ مَنْ لَا تَعْرِفُ
"Perempuan itu mengobati, padahal dia sedang demam, membantu, padahal dia susah, begadang, padahal lelah, dan..berduka terhadap seseorang yang tidak dikenalnya."

اَلْأُنْثَى : تُحِبُّ أَنْ تُعَامَلَ كَطِفْلَةٍ دَائِماً مَهْمَا كَبُرَتْ
"Perempuan itu selalu ingin diperlakukan seperti bocah kecil, betapapun ia menua."

لَا تَطْرُقْ بَابَ قَلْبِ الْأُنْثَى، وَأَنْتَ لَا تَحْمِلُ مَعَكَ حَقَائِبَ الِاهْتِمَامِ
"Jangan berani-berani mengetuk pintu hati perempuan jika engkau tidak membawa berkoper-koper perhatian."

عِنْدَمَا تَغَارُ الْأُنْثَى: اُرْسُمْ قُبْلَةً عَلَى يَدَيْهَا، دَعْهَا تَشْعُرُ بِأَنَّها نِعْمَةٌ مِنَ اللهِ لَدَيْكَ
"Saat perempuan cemburu, buatlah lukisan ciumanmu pada kedua tangannya, biarkan dia merasakan bahwa dia merupakan kenikmatan Allah Taala yang sangat besar bagimu."

اَلْأُنْثَى اَلْهَادِئَةُ، اَلنَّاعِمَةُ، أكْثَرُ ضَجِيْجًا بِقَلْبِ الرَّجُلِ
"Perempuan, yang tenang, nan lembut, ternyata pembuat kebisingan terbesar pada hati lelaki."

اَلْأُنْثَى: وَإِنْ قَسَتْ؛ فَإِنَّهَا لَا تَخْلُوْ مِنْ مَشَاعِرِ الْعَطْفِ، وَالرَّأْفَةِ
"Perempuan itu, meskipun keras hati, sebenarnya tidak pernah kosong dari rasa simpati dan kasih sayang."

لَا يَحْتَمِلُ جُنُوْنَ الْأُنْثَى وَغِيْرَتَهَا، إِلَّا رَجُلٌ أَحَبَّهَا بِصِدْقٍ
"Tidak ada yang mampu menanggung kegilaan perempuan dan kecemburuannya, kecuali lelaki yang mencintainya dengan sebenarnya."

لَيْسَ عيَباً أنَ يَتَعَلَّمَ الرَّجُلُ مِنْ قَلْبِ الْأُنْثَى شَيْئا يَجْعَلُهُ أكَثرَ إِنْسَانِيَّةً وَرِقَّةً
"Tidak aib jika lelaki mau belajar dari hati perempuan sesuatu yang menjadikannya semakin manusiawi dan semakin lembut."

اَلْأنثىْ : تَخشىْ الخيانْة ، وَالفقدانْ ، وَالغيابْ ، ولا تسَتطيع بسهولة نسيانْ غائبْ أحَبته ، تظل تراقِبه منْ بعد
"Perempuan itu takut dikhianati, takut kehilangan, takut tiada, dan tidak mudah melupakan seorang yang tiada yang dicintainya, ia terus menerus mengawasinya dari jauh."

للأنثى : أن تربي طفلاً بلا أب ، لكن لا يمكن للرجل أن يربي طفلاً بلا أمهنا روعه الأنثى
"Mungkin perempuan mengasuh anak tanpa seorang ayah, tetapi, tidak mungkin lelaki mengasuh anak tanpa ibu. Di sinilah terletak keindahan perempuan."

مَتى مآ كُنت 'رجُل' تكُن لك «امرأة
"Jikalau kamu benar-benar lelaki, pasti punya perempuan."

مَتى مآ كُنت 'ذكَر' تكُن لك «أنثى
"Jikalau engkau jantan, pasti punya betina."

مَتى مآ كُنت 'ملِك' تكُن لك «أميرة
"Kapan engkau menjadi raja, pasti ada ratu."

مَتى مآ كُنت 'عاشِق' تكُن لك «متيمة
"Kapan engkau kasmaran, pasti perempuan itu seperti seorang yang kehilangan anak."

فلا تكُن 'لاشيء' وتُريدهآ أن تكون «كل شيء
"Jangan sampai engkau tanpa apa-apa sementara engkau menginginkan perempuan segala-galanya."

عندمآ تُنفخ فيك الروح تكون في بطن امرأة
"Ingatlah, saat ruh ditiupkan kepadamu, engkau ada di rahim perempuan."

عندما تبكي، تكون في حضن امرأة
"Saat engkau menangis, engkau ada di pangkuan perempuan."

وعندما تعشق، تكون في قلب امرأة
"Saat engkau kasmaran, engkau ada di hati perempuan."

رفقاً بهآ .. فالاُنثى أمانة ،، مآ خُلِقَت لﻹهانة
Karenanya, perlakukan perempuan dengan penuh kelembutan.
Perempuan itu dicipta sebagai amanah, bukan dicipta untuk dihinakan...
Sumber : Sahabat ilmu
Baca selengkapnya

Download Audio MP3 Dauroh Sampit Bersama Ustadz Kholiful Hadi 12 Agustus 2016

Berikut ini link download dauroh sampit bersama Ustadz Kholiful Hadi pada bulan Agustus 2016, membahas "Adab Silang Pendapat", "Mengenal Asma Allah AlBasyir dan AlGhofur", "Sebab-sebab Kebahagiaan Keluarga (Khusus Umahat)", "Bahaya Riya dan Sum'ah", dan "Kewajiban Taat Pada Penguasa".

Dauroh Hari pertama Jum'at 12 Agustus 2016 :
Khutbah Jum'at Ustadz Kholiful Hadi di Masjid Al-Muhajirin Download
Sesi I "Adab Silang Pendapat"  Ustadz Kholiful Hadi  Download
"Mengenal Asma Allah Al Basyir dan Al Ghofur"  Ustadz Kholiful Hadi  Download

Dauroh Hari pertama Sabtu 13 Agustus 2016 :
Sesi II "Adab Silang Pendapat"  Ustadz Kholiful Hadi  Download
Sesi III "Adab Silang Pendapat"  Ustadz Kholiful Hadi  Download
"Sebab-sebab Kebahagiaan Keluarga (Khusus Umahat)" Ustadz Kholiful Hadi  Download
"Bahaya Riya dan Sum'ah"  Ustadz Kholiful Hadi  Download
Dauroh Hari pertama Sabtu 14 Agustus 2016 :
Sesi IV "Adab Silang Pendapat"  Ustadz Kholiful Hadi  Download
Sesi V "Adab Silang Pendapat"  Ustadz Kholiful Hadi  Download
Sesi VI "Adab Silang Pendapat"  Ustadz Kholiful Hadi  Download
"Kewajiban Taat Pada Penguasa"  Ustadz Kholiful Hadi  Download
Baca selengkapnya

Hadirilah Kajian Islam Ilmiah Di Sampit Bersama Al-Ustadz Kholiful Hadi Hafidzahullah

BISMILLAH, Hadirilah....!
DAUROH ISLAM ILMIYAH DI KOTA SAMPIT...

Dauroh Sampit Agustus 2016
Bersama : Al-Ustadz Kholiful Hadi Hafidzahullah

Insya Allah:
📅 Hari Jum'at - Senin, 09-11 Dzul-Qa'idah 1437 H / 12-14 Agustus 2016

Jadwal :
Jum'at 12 Agustus 2016

Khutbah Jum'at
Tempat : Masjid Muhajirin jl. A Yani (Komplek SMA Muhammadiyah)
Waktu : 11.30 WIB - Selesai

Sesi I - Bedah Buku "Adab Silang Pendapat"
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : Ba'da Ashar - 17.00 WIB

Tema : "Mengenal Asma Allah AlBasyir dan AlGhofur"
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : Ba'da Maghrib - Isya

Sesi Tanya Jawab
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : Ba'da Isya - 19.30 WIB

Sabtu 13 Agustus 2016

Sesi II - Bedah Buku "Adab Silang Pendapat"
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : Ba'da Shubuh - 06.00 WIB

Sesi III - Bedah Buku "Adab Silang Pendapat"
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : 10.00 WIB - Dzuhur

Tema : "Sebab-sebab Kebahagiaan Keluarga (Khusus Umahat)"
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : Ba'da Ashar - 17.00 WIB

Tema : "Bahaya Riya dan Sum'ah"
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : Ba'da Maghrib - Isya

Sesi Tanya Jawab
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : Ba'da Isya - 19.30 WIB

Ahad 14 Agustus 2016

Sesi IV - Bedah Buku "Adab Silang Pendapat"
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : Ba'da Shubuh - 06.00 WIB

Sesi V - Bedah Buku "Adab Silang Pendapat"
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : 10.00 WIB - Dzuhur

Sesi VI - Bedah Buku "Adab Silang Pendapat"
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : Ba'da Ashar - 17.00 WIB

Tema : "Kewajiban Taat Pada Penguasa"
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : Ba'da Maghrib - Isya

Sesi Tanya Jawab
Tempat : Musholla Nurusy Syuhada Jl. S. Parman (Samping RM. Firmanuddin)
Waktu : Ba'da Isya - 19.30 WIB

💐Gratis: Terbuka untuk umum, muslimin dan muslimat
Baarakallahufiikum
____________________
Contact person :
📞 Abu Junaid : +6282281549083
📞 Abu Muhammad : +6281348020000

"DAKWAH TAUHID DAN SUNNAH SAMPIT"

kajiansampit.blogspot.com

Baca selengkapnya

Pilar-pilar Kehidupan Seorang Mukmin

Penulis : Al Ustadz Abu Abdillah Sofyan Chalid bin Idham Ruray
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

اَلْمُؤْمِنُ اَلْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اَللَّهِ مِنْ اَلْمُؤْمِنِ اَلضَّعِيفِ, وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ, اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ, وَاسْتَعِنْ بِاَللَّهِ, وَلَا تَعْجَزْ, وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَكَذَا, وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرَ اَللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ; فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ اَلشَّيْطَانِ

Mukmin yang kuat imannya lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah imannya, namun pada keduanya terdapat kebaikan. Bersemangatlah dalam meraih apa yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah, dan janganlah kamu lemah. Dan apabila kamu ditimpa suatu musibah, maka janganlah kamu katakan: “Andaikan aku melakukan yang ini, tentunya yang akan terjadi ini dan itutetapi katakanlah:

قَدَّرَ اَللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ

Qoddarollaahu wa maa syaa fa’ala” (bisa juga dibaca: Qodarullaahi wa maa syaa fa’ala)".
Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki maka Dia melakukannya” karena sesungguhnya ucapan “Andaikan” membuka amalan setan.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

Dalam hadits yang mulia ini terdapat pilar-pilar penting yang menopang kehidupan seorang mukmin untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, yaitu:

  1. Kekuatan iman, inilah kekuatan yang dimaksudkan dalam hadits ini, bukan kekuatan fisik belaka.
  2. Bersemangat dalam meraih sesuatu yang bermanfaat, ini mencakup manfaat untuk kehidupan dunia, terlebih lagi untuk kehidupan abadi di akhirat.
  3. Meninggalkan yang tidak bermanfaat, apalagi yang membahayakan di dunia dan akhirat.
  4. Senantiasa meminta pertolongan kepada Allah ta’ala dan berharap serta bergantung hanya kepada-Nya.
  5. Tidak takjub dan tidak sombong dengan kemampuan diri.
  6. Tidak merasa lemah, selalu optimis dan bersemangat.
  7. Apabila yang ditakdirkan tidak sesuai harapan dan cita-cita maka terimalah takdir tersebut dengan lapang dada seraya tetap bergantung kepada Allah ta’ala untuk meraih yang lebih baik di masa yang akan datang.
  8. Apabila telah terjadi musibah tidak lagi berandai-andai ke belakang, karena itu tanda kelemahan.
  9. Beriman dengan takdir Allah ta’ala dan berserah diri kepada-Nya serta beradab dalam ucapan terhadap takdir-Nya.
  10. Tidak membuka pintu bagi setan dan tidak menuruti godaan serta tipu dayanya.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Sumber: Pilar Seorang Muslim
Baca selengkapnya

Hari Raya Ketupat Bukan Ajaran Islam

Penulis : Al-Ustadz Abu Abdillah Sofyan Chalid bin Idham Ruray

Hari raya dalam Islam telah ditentukan oleh syari’at, tidak boleh ditambah dan dikurangi, bahkan semua tradisi hari raya sebelum Islam tidak boleh dilestarikan. Barangsiapa menambah-nambah atau mengada-adakan hari raya atau hari peringatan selain yang ditentukan oleh syari’at maka ia telah melampaui batas dalam agama.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا

Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan ini adalah hari raya kita.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha]

Sahabat yang Mulia Anas bin Malik radhiyallahu’anhu berkata,
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ قَالُوا كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِى الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ

Ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mendatangi kota Madinah, para sahabat memiliki dua hari raya yang padanya mereka bersenang-senang. Maka beliau bersabda: Dua hari apa ini? Mereka menjawab: Dua hari yang sudah biasa kami bersenang-senang padanya di masa Jahiliyah. Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah mengganti kedua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik, yaitu idul adha dan idul fitri.” [HR. Abu Daud, Shahih Abi Daud: 1039]

Dua hadits yang mulia di atas menununjukkan bahwa penentuan hari raya harus berdasarkan dalil, hari raya apa pun yang tidak berdasarkan dalil maka termasuk bid’ah, mengada-ada dalam agama. Dan diantara hari raya bid’ah tersebut adalah hari raya orang-orang baik (Al-Abror), yang dikenal di negeri kita dengan istilah “Hari Raya Ketupat”.

Hari raya ini awalnya dikhususkan bagi mereka yang berpuasa sunnah 6 hari di bulan Syawwal, walau di hari-hari ini, puasa sunnah tersebut sudah hampir dilupakan dan tidak diamalkan, namun hari raya bid’ahnya tetap dirayakan, bahkan disertai dengan berbagai kemungkaran, seperti nyanyian dan musik, bercampur baur dan bersalam-salaman antara laki-laki dan wanita, dan lain-lain.

Demikianlah, apabila bid’ah diada-adakan, maka sunnah akan hilang. Al-Imam Hasan bin ‘Athiyyah rahimahullah berkata,

ما ابتدع قوم بدعة في دينهم إلا نزع الله عنهم من سنتهم مثلها ثم لا يعيدها إليهم إلى يوم القيامة

Tidaklah suatu kaum berbuat bid’ah dalam agama, kecuali Allah akan mengangkat sunnah yang semisalnya dari mereka, dan tidak mengembalikannya sampai hari kiamat.” [Al-Hilyah, 6/73]

Asy-Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz At-Tuwaijiri hafizhahullah berkata,

ومن الأمور المحدثة المبتدعة في شهر شوال: بدعة عيد الأبرار، وهو اليوم الثامن من شوال. فبعد أن يتم الناس صوم شهر رمضان، ويفطروا اليوم الأول من شهر شوال -وهو يوم عيد الفطر- يبدأون في صيام الستة أيام الأول من شهر شوال، وفي اليوم الثمن يعلونه عيداً يسمونه عيد الأبرار

Termasuk perkara baru yang diada-adakan (dalam agama) di bulan Syawwal adalah bid’ah Idul Abrar (Hari Raya Ketupat), yaitu pada hari kedelapan bulan Syawwal. Setelah orang-orang menyelesaikan puasa Ramadhan, mereka berhari raya idul fitri pada tanggal 1 Syawwal, hari berikutnya mereka mulai berpuasa Syawwal, dan pada hari kedelapan mereka membuat hari raya yang mereka namakan Idul Abrar (Hari Raya Ketupat). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

وأما اتخاذ موسم غير المواسم الشرعية كبعض ليالي شهر ربيع الأول التي يقال: إنها ليلة المولد، أو بعض ليالي رجب، أو ثامن عشر ذي الحجة، أو أول جمعة من رجب، أو ثامن شوال الذي يسميه الجهال عيد الأبرار: فإنها من البدع التي لم يستحبها السلف، ولم يفعلوها. والله سبحانه وتعالى أعلم

Adapun membuat musim tertentu (untuk ibadah dan hari raya) selain musim-musim yang ditetapkan oleh syari’at seperti menjadikan sebagian malam bulan Rabi’ul Awwal yang dinamakan malam “Maulid”, atau sebagian malam di bulan Rajab, atau hari kedelapan Dzulhijjah, atau Jum’at pertama di bulan Rajab, atau hari kedelapan bulan Syawwal yang dinamakan oleh orang-orang bodoh dengan Idul Abrar (Hari Raya Ketupat), maka semua itu termasuk bid’ah yang tidak disunnahkan oleh Salaf (Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan sahabat) dan mereka tidak mengamalkannya. Wallaahu subhaanahu wa ta’ala a’lam’.[1]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata,

وأما ثامن شوال: فليس عيداً لا للأبرار ولا للفجار، ولا يجوز لأحد أن يعتقده عيداً، ولا يحدث فيه شيئاً من شعائر الأعياد

Adapun hari kedelapan Syawwal, maka bukan termasuk hari raya, bukan bagi orang-orang baik (al-abror) bukan pula bagi orang-orang jelek (al-fujjar), maka tidak boleh bagi seorang pun untuk meyakininya sebagai hari raya, dan tidak boleh mengada-adakan satu pun syi’ar-syi’ar hari raya di hari tersebut’.[2]

ويكون الاحتفال بهذا العيد في أحد المساجد المشهور فيختلط النساء بالرجال، ويتصافحون ويتلفظون عند المصافحة بالألفاظ الجاهلية، ثم يذهبون بعد ذلك إلى صنع بعض الأطعمة الخاصة بهذه المناسبة

Hari raya ini biasa dirayakan di salah satu masjid terkenal, maka para wanita pun bercampur baur dengan kaum lelaki, saling berjabat tangan dan mengucapkan lafaz-lafaz Jahiliyah ketika berjabat tangan, kemudian mereka pergi untuk menyediakan berbagai macam makanan khusus demi perayaan ini’.”[3] [Al-Bida’ Al-Hauliyah karya Asy-Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz At-Tuwaijiri hafizhahullah, hal. 347-348]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

[1] Lihat Majmu’ Al-Fatawa, 25/298.

[2] Lihat Al-Ikhtiyaraat Al-Fiqhiyyah, hal. 199.

[3] Lihat As-Sunan wal Mubtada’at lisy Syuqairi, hal. 166.

Sumber:Hari raya Ketupat Bukan Ajaran Islam
Baca selengkapnya

Informasi Laporan LAZIS TAZKIA Sampit

Laporan LAZIS TAZKIA :

Bismillah,

Tazkia adalah Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah dibawah naungan Yayasan Asiah, yg pada akhir ramadhan 1437H mendapatkan amanah utk menerima dan menyalurkan zakat, infaq dan sedekah kaum muslimin di Mushola Asiah, yg beralamatkan di Jl. Jeruk 1, Sampit Kal-teng.

Dengan ini, Tazkia bermaksud untuk menyampaikan laporan secara terbuka dan berkala kepada kaum muslimin akan penerimaan dan penyaluran Zakat, Infaq dan sedekah yg telah dilaksanakan, sebagai berikut:

-----------------
PENERIMAAN
-----------------


  1. Zakat Fitrah Beras = 465 Kg
  2. Sedekah beras = 18 Kg
  3. Zakat Maal = Rp. 2.375.000,-
  4. Infaq = Rp. 922.500,-


-----------------
PENYALURAN
-----------------

1. Zakat fitrah beras dan sedekah beras, semuanya telah habis tersalurkan kepada fakir miskin di kalangan ikhwah, tetangga ikhwah dan masyarakat miskin di sekitar nurusy syuhada jl s.parman, serta masyarakan miskin di sekitar mushola Asiah, jl. Batu mutiara, Jeruk 1 dan Jeruk 2.

Jazakumullahu khair kpd ikhwah yg telah ikut membantu kami dlm proses penyalurannya. Semoga Allah membalas dg pahala yg banyak. Amin.

2. Infaq sebesar 922.500,- disalurkan dg rincian sbb:

- Untuk operasional panitia zakat (beli kresek, spidol, amplop, buku, map, transport, dlsb) sebesar Rp. 300.000,-

- Untuk menggenapkan nominal zakat maal shg mudah dlm pembagian sebesar Rp. 25.000,-

- Untuk operasional TKIT Asiah bulan Juli 2016 sebesar Rp. 500.000,- (Dikarenakan msh ada 2 guru yg blm menerima gaji bulan kerja Mei-Juni 2016).

- Untuk makan dan minum panitia Rp. 97.500,-

3. Zakat Maal sebesar
Rp. 2.375.000 + 25rb (infaq) = Rp. 2.400.000,-
disalurkan dg rincian sbb:

- Akhi Gol Fakir = Rp. 300.000,-
Dibagikan kpd Hamba Allah oleh akhi bagus.

- Akhi Gol Miskin = Rp. 300.000,-
Dibagikan kpd fakir miskin sekitar jeruk dlm bentuk pecahan 50rb dlm amplop tertutup oleh Panitia.

- Akhi Gol Budak = Rp. 300.000,-
Dibagikan kpd fakir miskin sekitar jeruk dlm bentuk pecahan 50rb dlm amplop tertutup oleh Panitia.

- Akhi Gol Musafir = Rp. 300.000,-
Dibagikan kpd Hamba Allah yg miskin yang sdg melakukan safar yg bukan utk maksiat dan kehabisan dana/bekal, oleh Panitia.

- Akhi Gol Hutang = Rp. 300.000,-
Dibagikan kepada Hamba Allah oleh akhi Eko (100rb) dan kepada Hamba Allah yg lain oleh panitia (200rb).

- Akhi Gol Muallaf = Rp. 300.000,-
Dibagikan kpd Muallaf di kebun P. H. Wahid (150rb) dan masih tersisa 150rb, yg rencananya apabila tdk ada muallaf di sampit akan dikirim ke muallaf katingan, binaan Ust. Muhammad Rifqy.

- Akhi Gol sabilillah = Rp. 300.000,-
Untuk pertahanan kaum muslimin, beli panah, latihan beladiri, dlsb. Masih tersimpan dlm Kas Laziz Tazkia.

- Akhi Gol Amil = Rp. 300.000,-
Telah diterima dan dibagikan kpd amil zakat yang berkenan menerima oleh panitia.

Dg demikian saldo Kas LAZIS Tazkia saat ini sebesar Rp. 450rb dg alokasi 300rb utk fii sabilillaah dan 150rb untuk Muallaf.

Demikian informasi ini kami sampaikan. Semoga Allah memberikan keberkahan kepada harta dan keluarga kaum muslimin yang telah mengeluarkan zakat fitrah, zakat maal, infaq dan sedekahnya. Amin.

Catatan:

- Data muzakki dan mustahiq insya Allah akan kami jaga kerahasiaannya dan hanya bisa diakses oleh yang berkepentingan, setelah mendapatkan ijin dari pembina lembaga Ust. Malik Ashari.

- Saran, kritik dan nasehat yang membangun akan kami terima dg senang hati dan akan sangat kami hargai.

Hormat kami,
-----------------
LAZIS TAZKIA
-----------------
UPZ Mushola Asiah
Jl. Jeruk 1, No. 45A, Sampit.
CP: 085720009282 (SMS/WA).
Baca selengkapnya

Ayo Semangat Belajar Bahasa Arab

Berkata Syu'bah rohimahullah:
"Belajarlah bahasa arab , karena bahasa arab menambah kecerdasan".

قال شعبة رحمه الله:
تعلموا العربية فانه يزيد في العقل.
Baca selengkapnya

Hadirilah Dauroh Bersama Ulama Di Masjid Al-Barokah Semarang

Dengan mengharapkan Ridho Allah

📢 Hadirilah....!
TABLIGH AKBAR ULAMA BERSAMA ULAMA MAKKAH -ARAB SAUDI
.
Insya Allah:
📅 Hari SABTU AHAD,  3-4 DZULQAIDAH 1437 H / 6-7 AGUSTUS 2016
.
📝Pemateri :
FADHILATUSY SYAIKH ABDUL HADY AL-UMAIRY, MA. HAFIZHAHULLAH
(Pengajar Ma'had dan Anggota Dewan Pelayanan Fatwa Masjidil Haram Makkah - Arab Saudi)
.
📅 Sabtu (6 AGUSTUS  2016)
WAHAI ANAKKU..KAULAH HARAPANKU KALA TERPUTUS AMALANKU..
15.30- 20.00 WIB

📅 AHAD (7 AGUSTUS  2016)
NASEHAT UMUM BAGI KAUM MUSLIMIN
- SESI 1 ⏲ 05.00-06.00 WIB
- SESI 2 ⏲ 16.00-17.30 WIB
- SESI 3 ⏲ 18.00-19.00 WIB
.
Tempat : Masjid PONPES AL-BAROKAH di Jalan Tegalsari Raya no 41 (depan Alfa Mart) Semarang - Jawa Tengah
.

📅 Ahad ( 7 Agustus 2016):
INDAHNYA KESABARAN
09.00-11.30 WIB



"Barang siapa yang menempuh sebuah jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan mudahkan untuknya jalan menuju surga." [HR. Muslim, no. 2699]
.
Bagi Yang ingin mengajukan Pertanyaan Sesuai Tema Dauroh,
dapat dikirim melalui : +6281325888015
.
Gratis: Terbuka untuk umum, muslimin dan muslimat
Baarakallahufiikum
________
.
WA Kajian AL Barokah :
+6281325888015 (Putra) +6281325914002 (Putri)

Live Streaming Via :
📻 Radio  Al Barokah
🌏 www.majelis-albarokah.com

FB : Majelis Al-Barokah
Twitter & Ig : @mtalbarokah
Baca selengkapnya

Salat Berjamaah Di Masjid

Ibnu Taimiyyah rahimahullah ta'ala mengatakan:
قال ابن تيمية - رحمه الله تعالى :

من اعتقد أن الصلاة في بيته أفضل من صلاة الجماعة في مساجد المسلمين فهو ضال مبتدع باتفاق المسلمين”
"Barangsiapa yang mempunyai keyakinan bahwa shalat di rumahnya lebih utama daripada shalat berjamaah di masjid kaum muslimin, maka dia adalah orang yang sesat pelaku kebid'ahan berdasarkan kesepakatan muslimin."

Majmu' Al-Fatawa (23/253)
(المجموع (٢٣/٢٥٣)

Sumber : Channel MutiaraASK -> Ahlus Sunnah Karawang;
http://tlgrm.me/MutiaraASK
Website ASK = http://ahlussunnahkarawang.com/
Baca selengkapnya

Jangan Berubah Setelah Ramadhan

Berkata Al-Hafizh Ibnul Jauzi rahimahullah:

"Wahai yang telah menunaikan Ramadhan dengan sebaik-baik keadaan; jangan engkau berubah setelahnya di bulan Syawal,

"Wahai yang telah melihat hari raya dan telah sampai kepadanya; kapan engkau bersyukur kepada Dzat Yang telah memberi berbagai kenikmatan maka engkau akan dapat menyanjung-Nya."

At-Tabshirah (2/114).
——————————————————
قال ابن الجوزي رحمه الله:

يَا مَنْ وَفَّى رَمَضَانَ عَلَى أَحْسَنِ حَالٍ ؛ لا تتغيّر بَعْدَهُ فِي شَوَّالٍ،

يَا مَنْ رَأَى الْعِيدَ وَوَصَلَ إليه ؛ مَتَى تَشكُرُ الْمُنعِمَ وَتُثنِي عَلَيه.

التبصرة : [١١٤/٢]
---------------------
Sumber : Ahlus Sunnah Karawang;
Channel MutiaraASK,
http://tlgrm.me/MutiaraASK
Baca selengkapnya

Bagaimana Doa Salaf saat Fitnah

Ibrahîm At-Taimy (w: 192H) berdoa,
اللَّهُمَّ اعْصِمْنِي بِدِينِكَ وَبِسُّنَّةِ نَبِيِّكَ، مِنَ الِاخْتِلَافِ فِي الْحَقِّ، وَمِنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى، وَمِنْ سُبُلِ الضَّلَالَةِ، وَمِنْ شُبُهَاتِ الْأُمُورِ، وَمِنَ الزَّيْغِ وَالْخُصُومَاتِ
“Ya Allah, jagalah saya dengan agama dan sunnah Nabi-Mu dari perselisihan dalam kebenaran, mengikuti hawa nafsu, jalan-jalan kesesatan, dan kerancuan dalam segenap perkara, serta dari penyimpangan dan perdebatan.” [Disebutkan oleh Ibnu Abdil Barr dalam Jâmi Bayân Al-‘Ilm no. 2333, Asy-Syâthiby dalam Al-I’tishâm 1/143 (Tahqîq Masyhûr Hasan)]

Sumber : Mutiara Salaf
Baca selengkapnya

Tangisan Salaf Ketika Membaca & Mendengarkan Al Qur'an

Di riwayatkan dari Bakr bin Abdullah al Mazni, dia berkata, ''ketika ayat berikut turun,
وَإِنْ مِنْكُمْ إِلا وَارِدُهَا
"Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu'' (Qs. Maryam: 71)
Abdullah bin Rawahah pulang ke rumahnya lalu menangis.
Ketika istrinya pulang, dia pun ikut menangis. Saat pelayannya pulang, iapun ikut menangis. Lalu ketika semua keluarganya pulang, mereka pun ikut menangis.
Ketika tangisannya berhenti, dia bertanya, 'wahai keluargaku, apa yang membuat kalian menangis?'
Mereka menjawab, 'Tidak tahu, tetapi kami melihatmu menangis, maka kami ikut menangis'.
Dia berkata, 'Satu ayat telah di turunkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam (yang isinya), ''Robbku Azza wa jalla memberitahukan bahwa aku pasti akan mendatangi neraka dan dia tidak memberitahukanku bahwa aku akan keluar dari neraka''. Itulah yang membuatku menangis."
*Az Zuhd (Ibnul Mubarak, no 294)
Baca selengkapnya

Ringkasan Beberapa Permasalahan Terkait Puasa Syawwal

Penulis : Al Ustadz Abu Abdillah Sofyan Chalid bin Idham Ruray

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

🌴 “Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian ia ikutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.” [HR. Muslim dari Abu Ayyub Al-Anshori radhiyallahu’anhu]

✅ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ فَشَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ ، وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ فَذَلِكَ تَمَامُ صِيَامِ السَّنَةِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan maka itu satu bulan yang dilipatgandakan pahalanya seperti sepuluh bulan, dan puasa enam hari setelah idul fitri (dilipatgandakan sepuluh kali menjadi 60 hari atau 2 bulan) maka dengan itu menjadi sempurna satu tahun.” [HR. Ahmad dari Tsauban radhiyallahu’anhu]

#Beberapa_Permasalahan:

1) Puasa Syawwal adalah Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan

Orang yang diberikan taufiq untuk berpuasa Syawwal adalah tanda puasa Ramadhan yang ia kerjakan diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata,

أن معاودة الصيام بعد صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان فإن الله إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل صالح بعده كما قال بعضهم : ثواب الحسنةالحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم اتبعها بعد بحسنة كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك علامة رد الحسنة و عدم قبولها

“Bahwa membiasakan puasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya puasa Ramadhan, karena sesungguhnya Allah apabila menerima amalan seorang hamba, maka Allah memberikan kemampuan kepadanya untuk beramal shalih lagi setelahnya, sebagaimana kata sebagian ulama: Ganjaran kebaikan adalah kebaikan setelahnya, barangsiapa melakukan suatu kebaikan kemudian ia susul dengan kebaikan yang lain maka itu adalah tanda diterimanya amal kebaikannya yang sebelumnya, sebagaimana orang yang melakukan kebaikan kemudian ia susul dengan kejelekan maka itu adalah tanda ditolaknya kebaikan yang telah ia kerjakan dan tidak diterima.” [Lathooiful Ma’aarif: 244]

2) Urgensi Puasa Syawwal

Puasa sunnah Syawwal disyari’atkan untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan puasa Ramadhan yang dikerjakan oleh seorang hamba. Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

فإن صيام ستة أيام من شوال بمنزلة الراتبة للصلاة التي تكون بعدها ليكمل بها ما حصل من نقص في الفريضة ومن حكمة الله تعالى ورحمته أنه جعل للفرائض سنناً تكمل بها وترقع بها

“Sesungguhnya puasa 6 hari di bulan Syawwal seperti sholat sunnah rawatib yang dilakukan setelah sholat wajib untuk menyempurnakan kekurangan dalam sholat wajib. Dan diantara hikmah Allah ta’ala serta rahmat-Nya, Dia menetapkan amalan-amalan sunnah untuk menyempurnakan amalan-amalan wajib dan menutupi kekurangan-kekurangannya.” [Fatawa Nur ‘alad Darb, 11/2]

3) Hikmah Puasa Syawwal

Puasa sunnah Syawwal juga disyari’atkan dalam rangka membentengi diri dari tipuan setan terhadap hamba yang telah beribadah di bulan Ramadhan. Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

بعد شهر رمضان وبعد أن أدى المسلمون ما أدوا فيه من عبادة الله قد يلحق بعض الناس الفتور عن الأعمال الصالحة؛ لأن الشيطان يتربص بعباد الله الدوائر ويقعد لهم بكل صراط، وقد أقسم أن يأتي بني آدم من بين أيديهم ومن خلفهم وعن أيمانهم وعن شمائلهم وقال: {لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ} [الأعراف:16] ولكن العاقل إذا تبصر واعتبر علم أنه لا انقطاع للعمل الصالح إلا بالموت، لقول الله تعالى: {وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ} [الحجر:99]

“Setelah bulan Ramadhan dan setelah kaum muslimin mengerjakan sejumlah ibadah kepada Allah di bulan itu, bisa jadi sebagian manusia melemah semangatnya untuk beramal shalih. Karena setan selalu menunggu kesempatan untuk dapat menjerumuskan hamba-hamba Allah dan menghalangi mereka dari jalan yang lurus dengan segala cara, dan sungguh ia telah bersumpah untuk mendatangi anak Adam dari arah depan, belakang, kanan dan kiri seraya berkata:

لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ

“Sungguh aku benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.” (Al-A’raf: 16)

Akan tetapi orang yang berakal, apabila ia melihat dengan ilmu dan mengambil pelajaran maka ia pun mengetahui bahwa tidak boleh putus amal shalih kecuali dengan kematian, berdasarkan firman Allah ta’ala:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu kematian.” (Al-Hijr: 99).” [Liqo’Al-Baabil Maftuh no. 86]

4) Hukum Puasa Syawwal

Puasa 6 hari di bulan Syawwal hukumnya sunnah menurut mayoritas ulama, kecuali dinukil dari Al-Imam Malik rahimahullah bahwa beliau tidak berpendapat sunnahnya, dan pendapat beliau tertolak dengan adanya hadits di atas yang mungkin belum sampai kepada beliau.[1]

5) Kapan Waktu Awal dan Akhir Puasa Syawwal?

Puasa Syawwal dapat dimulai sejak tanggal 2 Syawwal sampai berakhir bulan Syawwal, dan boleh dikerjakan secara berurutan maupun terpisah.[2]

6) Dahulukan Meng-qodho’ Puasa Ramadhan Sebelum Berpuasa Syawwal

Bagi yang memiliki hutang puasa Ramadhan hendaklah ia meng-qodho’-nya terlebih dahulu sebelum berpuasa sunnah Syawwal, karena yang wajib hendaklah didahulukan daripada yang sunnah dan karena dalam hadits disebutkan barangsiapa yang berpuasa Ramadhan lalu ia ikutkan dengan puasa Syawwal, bukan berpuasa sebagian Ramadhan saja.[3]

7) Hukum Qodho’ Ramadhan Setelah Puasa Sunnah Syawwal

Bagi yang terlanjur berpuasa sunnah sebelum meng-qodho’ hutang puasa wajib Ramadhan maka ia telah salah karena yang wajib lebih utama didahulukan dan ia tidak mendapatkan pahala puasa setahun penuh karena ia hanya berpuasa sebagian Ramadhan, namun demikian puasa qodho’ yang ia lakukan setelah puasa Syawwal tetap sah.[4]

8) Bolehkah Berniat Puasa Syawwal dan Qodho’ Puasa Ramadhan Sekaligus?

Tidak dibenarkan berniat puasa qodho’ dan puasa sunnah Syawwal sekaligus, karena keduanya adalah ibadah tersendiri.[5]

9) Permasalahan Niat dalam Puasa Sunnah Muthlaq dan Muqoyyad

Puasa sunnah ada dua bentuk:

1) Muthlaq (umum, tanpa terikat waktu dan sebab tertentu),

2) Muqoyyad (terikat waktu dan sebab tertentu seperti puasa Senin Kamis dan puasa 6 hari di bulan Syawwal).

Maka yang pertama tidak disyaratkan berniat sejak malam harinya, boleh berniat di pagi hari asalkan belum melakukan pembatal puasa. Adapun yang kedua harus diniatkan sejak malam hari sebelum terbit fajar untuk mendapatkan pahala penuhnya, sebab hitungan satu hari adalah sejak terbit fajar, jika seseorang berniat setelah terbit fajar maka tidak terhitung satu hari.[6]

10) Tentang Meng-qodho’ Puasa Syawwal

Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berpendapat tidak ada qodho’ untuk puasa Syawwal, baik ditinggalkan dengan udzur maupun tanpa udzur, karena puasa Syawwal terkait waktu, apabila waktunya telah berlalu maka tidak lagi disyari’atkan.[7]

Adapun Asy-Syaikh Ibnul ‘Utaimin rahimahullah berpendapat boleh meng-qodho’ puasa sunnah Syawwal setelah berakhir bulan Syawwal, dengan syarat ada udzur syar’i ketika meninggalkannya, seperti safar, sakit atau meng-qodho’ puasa wajib. Inilah pendapat yang lebih kuat insya Allah, karena sebagaimana puasa Ramadhan dapat di-qodho’ apabila ditinggalkan dengan udzur syar’i maka demikian pula puasa Syawwal.[8]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

————————-

[1] Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/389 no. 4763.

[2] Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/391 no. 3475.

[3] Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/392 no. 2264.

[4] Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/382 no. 2232.

[5] Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/383 no. 6497.

[6] Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah, 19/185.

[7] Lihat Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah, 15/388 no. 146.

[8] Lihat Asy-Syarhul Mumti’, 6/467.

Sumber: Ringkasan Beberapa Permasalahan Terkait Puasa Syawwal

Baca selengkapnya

Yuk Nikah Di Bulan Syawwal

Penulis : Al Ustadz Abu Abdillah Sofyan Chalid bin Idham Ruray

Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallaahu’anha, beliau berkata,

تَزَوَّجَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى شَوَّالٍ وَبَنَى بِى فِى شَوَّالٍ فَأَىُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّى

“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawwal dan mulai berkeluarga denganku di bulan Syawwal, maka siapakah istri Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang lebih beliau cintai daripada aku.” [HR. Muslim]

Beberapa_Pelajaran:

1) Dalam hadits yang mulia ini terdapat anjuran menikah di bulan Syawwal.

✅ Al-Imam Muslim rahimahullah menyebutkan hadits ini dalam sebuah bab yang beliau beri judul,

اسْتِحْبَابِ التَّزَوُّجِ وَالتَّزْوِيجِ فِى شَوَّالٍ وَاسْتِحْبَابِ الدُّخُولِ فِيه

“Disunnahkan Menikah, Menikahkan dan Mulai Berkeluarga di Bulan Syawwal”

✅ Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata,

فيه استحباب التزويج والتزوج والدخول في شوال وقد نص أصحابنا على استحبابه واستدلوا بهذا الحديث

"Dalam hadits ini terdapat sunnahnya menikahkan, menikah dan mulai berkeluarga (malam pertama) di bulan Syawwal, dan sahabat-sahabat kami (ulama Syafi'iyyah) telah menegaskan hukum sunnahnya, dan mereka berdalil dengan hadits ini." [Syarah Muslim, 9/209]

2) Bantahan terhadap anggapan sial menikah di bulan-bulan tertentu atau hari-hari tertentu, dan bahwa itu termasuk kebiasaan jahiliyah.

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata,

وقصدت عائشة بهذا الكلام رد ما كانت الجاهلية عليه وما يتخيله بعض العوام اليوم من كراهة التزوج والتزويج والدخول في شوال وهذا باطل لا أصل له وهو من آثار الجاهلية كانوا يتطيرون بذلك

"Dan maksud Aisyah dengan ucapan ini adalah untuk membantah kesyirikan Jahiliyah dan takhayul sebagian orang-orang awam hari ini yang menganggap makruhnya menikah, menikahkan dan mulai berkeluarga di bulan Syawwal. Ini adalah anggapan yang batil, tidak ada asalnya (dalam syari'at), dan ini dari sisa-sisa Jahiiyah, yang dulu mereka melakukan thathayyur (takut sial karena sesuatu) untuk menikah di bulan Syawwal." [Syarah Muslim, 9/209]

3) Bahkan takut sial termasuk syirik kepada Allah ta'ala, seorang mukmin hendaklah bertawakkal kepada Allah ta'ala dan beriman bahwa hanya Allah yang bisa memberikan manfaat dan menimpakan mudarat kepadanya. Adapun hari-hari, bulan-bulan dan angka-angka tersebut tidak sedikit pun dapat memberi keberuntungan dan kemudaratan baginya. Maka menghitung-hitung tanggal lahir calon pengantin untuk menentukan jodoh atau hari pernikahan yang cocok adalah termasuk kebiasaan jahiliyah dan syirik kepada Allah ta'ala.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ رَدَّتْهُ الطِّيَرَة مِنْ حَاجَته ، فَقَدْ أَشْرَكَ

“Barangsiapa yang dihalangi oleh perasaan sial untuk melakukan hajatnya maka ia telah berbuat syirik.” [HR. Ahmad dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhuma, Shahihul Jaami’: 6264]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

الطِّيَرَةُ شِرْك الطِّيَرَةُ شِرْك وَمَا مِنَّا إِلاَّ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ

“Takut sial itu syirik, takut sial itu syirik, dan tidaklah dari kita kecuali merasa takut sial, akan tetapi Allah menghilangkannya dengan tawakkal.” [HR. Abu Daud dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu, Shahihut Targhib: 3098]

4) Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah menerangkan bahwa pernikahan Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dengan Aisyah radhiyallahu'anha menunjukkan dua hukum penting terkait pernikahan:

✅ Pertama: Boleh bagi orang tua atau wali menikahkan anak kecil yang belum baligh meski tanpa izinnya dengan syarat ada suatu kemaslahatan yang besar, seperti dinikahkan dengan seorang ulama atau seorang yang shalih. Adapun menikahkannya tanpa kemaslahatan, seperti hanya agar orang tua mendapatkan bagian dari maharnya maka tidak boleh.

✅ Kedua: Bolehnya orang tua atau orang dewasa menikahi gadis muda, bahkan termasuk sunnah Nabi shallallahu'alaihi wa sallam, tidak sepatutnya mencela dan menjelek-jelekan hal tersebut (lihat I'aanatul Mustafid, 1/183).

5) Hadits yang mulia ini juga menunjukkan keutamaan Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu'anha dan bantahan terhadap orang-orang kafir Syi'ah yang membenci dan mencela beliau.

✅ Bahkan beliau adalah wanita yang paling mulia, hanya saja ulama berbeda pendapat apakah beliau lebih mulia daripada Khadijah radhiyallahu'anha atau sebaliknya, yang benar adalah masing-masing memiliki kemuliaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh yang lainnya, tetapi ulama seluruhnya sepakat wanita terbaik adalah Aisyah dan Khadijah radhiyallahu'anhuma (lihat I'aanatul Mustafid, 1/183-184).

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Sumber : Yuk Nikah Bulan Syawwal
Baca selengkapnya

Puasa Sunnah Enam Hari Bulan Syawwāl

Penulis : Al-Ustadz Hudzaifah bin Muhammad Hafidzahullaah

Al-Hāfidhz Ibnu Rajab rahimahullāh berkata:

❍ في معاودة الصيام بعد رمضان فوائد عديدة ومنها :

◉ أن صيام شوال وشعبان كصلاة السنن الرواتب قبل الصلاة المفروضة وبعدها، فيكـمل بذلك ما حصل في الفرض من خلل ونقص،

◉ فإن الفرائض تكمل بالنوافل يوم القيامة كما ورد ذلك عن النبي -ﷺ- من وجوه متعددة،

◉ وأكثر الناس في صيامه للفرض نقص وخلل فيحتاج إلى ما يجبره ويكمله من الأعمال.


❍ "Dengan kembali menunaikan ibadah puasa setelah bulan Ramadhān, itu terdapat faidah, diantaranya:


◉ Puasa Syawwāl dan Sya'bān itu sama seperti shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat wajib, yang dengannya akan menyempurnakan kekurangan dan kesalahan ketika menunaikan kewajiban tersebut.


◉ Karena, amalan-amalan yang wajib itu akan disempurnakan dengan amalan-amalan yang sunnah kelak di hari kiamat, sebagaimana yang dijelaskan Nabi Shallallāhu àlaihi wa sallam di banyak tempat.


◉ Dan, kebanyakan manusia tatkala menunaikan puasa yang wajib itu terdapat padanya kekurangan dan kesalahan, maka ia sangat membutuhkan amalan-amalan yang bisa menutupinya dan menyempurnakannya."


Sumber:

[ "لطائف المعارف" (٣١١) ].

[Lathāif Al-Maârif: 311] Silsilah Durus
Baca selengkapnya

Malam Pertama Aku Tinggalkan Tahajjud!


Penulis : Ahmad Zainuddin Al Banjary

Malam hari raya malam pertamaku tidak shalat tahajjud setelah setiap malam tarawih dan witir!

Hari Raya hari pertamaku tidak shalat wajib berjamaah di masjid, setelah setiap hari Ramadhan selalu berjamaah, bahkan adzan dikumandangkan aku sudah di Masjid.

Hari Raya hari pertamaku tidak sempurna shalat rawatib qabliyyah dan ba'diyyah, setelah setiap hari Ramadhan selalu aku menjaganya.

Hari Raya hari pertamaku tidak membaca Al Quran walau satu halaman bahkan satu ayat, setelah setiap hari Ramadhan minimal 5 juz!

Sobatku beriman...!
Tentu kita semua TIDAK mau masuk ke dalam sosok "aku".

Karena kita meyakini bahwa; Termasuk tanda diterimanya amal ibadah adalah beramal baik setelah beramal baik. Para ulama mempunyai kaidah:
من علامة قبول العمل الحسنة بعده
"Artinya: "Termasuk dari tanda diterima amal adalah melakukan amal baik setelahnya."

Karena kita meyakini bahwa; beribadah kepada hanya akan berhenti tatkala datang sebuah kematian yang yakin datangnya. Allah berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Artinya: "dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)." QS. Al Hijr: 99.

Dan karena kita meyakini bahwa sekuat istiqmah seseorang sebesar itulah sebenarnya keikhlasannya.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita." QS. Al Ahqaf: 13.

Dan karena kita meyakini bahwa istiqamah berujung husnul khatimah. Allah Taala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".QS. Fushshilat: 30.

Dan karena amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus meskipun sedikit oleh karenanya itulah kebiasaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
عَنْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : « اكْلَفُوا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ ». وَكَانَ إِذَا عَمِلَ عَمَلاً أَثْبَتَهُ. سنن أبى داود .
Artinya:"Aisyah radhiyallahu 'anha meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kerjakanlah ibadah sesuai kekuatan kalian, karena seaungguhnya Allab tidak bosa sampai kalian bosan, dan sesungguhnya Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling terus menerus meskipun sedikit." HR. Abu Daud.

Dan karena kita meyakini bahwa; yang sedikit terus menerus lebih baik daripada banyak terputus. Berkata 'Amr bin Mas'adah rahimahullah:
قليل دائم خير من كثير منقطع
"Sedikit yang terus menerus lebih baik daripada banyak yang terputus". lihat Kitab Wafatatul A'yan di biografi 'Amr bin Mas'adah.

Kamis, 2 Syawwal 1437H, Banjarmasin Kal Sel
Baca selengkapnya

Jadilah Yang Terbaik

Penulis : Ustadz Hudzaifah Bin Muhammad Hafizhahullah

Dari Shahabat Abū Hurairah radhiallāhu ànhu, ia berkata :

"أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَفَ عَلَى أُنَاسٍ جُلُوسٍ ، فَقَالَ :

'أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِكُمْ مِنْ شَرِّكُمْ ؟'

قَالَ : فَسَكَتُوا ، فَقَالَ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ.

فَقَالَ رَجُلٌ : بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَخْبِرْنَا بِخَيْرِنَا مِنْ شَرِّنَا.

قَالَ : 'خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ ، وَشَرُّكُمْ مَنْ لَا يُرْجَى خَيْرُهُ وَلَا يُؤْمَنُ شَرُّهُ " .

Rasulullāh Shallāhu àlaihi wa sallam berdiri di hadapan orang banyak, lalu beliau bersabda :
"Maukah kalian, aku kabarkan siapa yang terbaik dan siapa pula yang paling buruk di antara kalian?Para shahabat terdiam, dan beliau mengulangi pertanyaan tadi sebanyak tiga kali. Lalu, ada seseorang yang berkata: 'Tentu, wahai Rasulullāh!, kabarkanlah kepada kami, siapa yang terbaik dan siapa pula yang terjelek di antara kami.?!
Beliau bersabda: 'Yang terbaik dari kalian adalah orang yang diharapkan kebaikan dari dirinya dan orang lain merasa aman dari gangguannya, dan yang terburuk di antara kalian adalah orang yang tidak ada harapan kebaikan dari dirinya dan orang lain tidak merasa aman dari gangguannya". (HR. Tirmidziy, dishahīhkan Al-Albaniy dalam Shahīhul Jāmì, no. 3320)

Sumber :
WA Untaian Hikmah : 082194332227
Telegram Ahlussunnah Mamuju : https://goo.gl/jBBEpz
Baca selengkapnya

Hadirilah Kajian Islam Ilmiah Di Sampit Bersama Al-Ustadz Ali Basuki Lc

📢 BISMILLAH, Hadirilah....!
D A U R O H I S L A M I L M I A H -
Di Kota S A M P I T

Insya Allah:
📅 Hari Sabtu - Senin, 20-22 Sha'ban 1437 H / 28-30 Mei 2016

📝Pemateri :
Al Ustadz Ali Basuki LC حفظه الله
(Alumni Universitas Islam Madinah dari Jakarta)

📜 Materi :

📅 Sabtu (28 Mei 2016)
Tema
📖 "Makna Kalimat لا إله إلا الله dan konsekuensinya"
⏰ Bada Magrib (18.00 Wib) - 19.30 Wib
🏠Tempat : Masjid AL IKHLAS Perumahan Bukit Permai Jl. Cilik Riwut Km. 4.5 Sampit - Kota Besi


📅 Ahad (29 Mei 2016)

Tema
📖"Nikmatnya Ukhuwah di atas Sunnah"
⏰ Bada Subuh - 06:00 WIB

Tema Utama:
" Bekal Menyongsong Bulan Suci Ramadhan Sesuai Sunnah Nabi shalallahu alaihi wa salam"
⏰ Sesi 1 : 09:30 Wib - 11:30 Wib
⏰ Sesi Tanya jawab : Ba'da Dhuhur - 12:40 Wib

📖 Kajian Ummahat:

Tema
"Pendidikan Anak "
⏰ Bada Ashar (16.00- 17.00 Wib)

Tema
📖"Perbanyak Mengingat Penghancur Kelezatan yaitu Al Maut"
⏰ Ba'da Magrib - 19:30 Wib

📅 Senin (30 Mei 2016)
📖 Tausyiah
⏰ Bada Subuh - 06:00 Wib

🏠Tempat : Mushola NURUSY SYUHADA di Jalan S. Parman (samping RM. Firmanudin) Sampit - KALTENG
.
💡"Barang siapa yang menempuh sebuah jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan mudahkan untuknya jalan menuju surga." [HR. Muslim, no. 2699]

💐Gratis: Terbuka untuk umum, muslimin dan muslimat
Baarakallahufiikum
____________________
Contact person :
📞 Abu Junaid : +6282281549083
📞 Abu Muhammad : +6281348020000

"DAKWAH TAUHID DAN SUNNAH SAMPIT"

kajiansampit.blogspot.co.id
Baca selengkapnya